RUANGWARTA | JAKARTA – Untuk kesekian kalinya Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin kembali menerima kunjungan diplomatik dari pemerintah negara bagian negeri Beruang putih, Republik Federal Rusia.
Kunjungan Gubernur Tomsk Vladimir Mazur ke DPD RI 14 April 2025 dalam rangka mengikuti rapat antar komite Rusia-Indonesia (RusIndo). Kehadiran rombongan Gubernur Mazur bersama utusan akademisi, peneliti dari beberapa universitas dan praktisi bisnis Tomsk bertujuan untuk memperkuat kemitraan antara Indonesia dan Tomsk.
“Kita mengetahui Federasi Rusia termasuk negara bagian Tomsk memiliki sumber daya minyak, gas, serta kayu yang sangat kaya dan sangat maju. Tomsk juga memiliki sembilan pusat penelitian besar dan enam Perguruan Tinggi Negeri dengan mahasiswa dari 97 negara, termasuk 60 mahasiswa dari RI”, ungkap Senator Sultan sesaat setelah melakukan pertemuan dengan Gubernur Tomsk.
Sultan mengungkapkan, pemerintah Kota Tomsk telah menjalin kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi Indonesia seperti UGM hingga ITS pada tahun 2023, melalui program edu rep Rusia pertama di RI.
“Perusahaan-perusahaan Rusia telah bekerja sama dengan universitas-universitas di Indonesia. Karena Tomsk menjadi tempat bagi aktivitas riset pendidikan tinggi dengan kualitas terbaik di dunia dan Rusia”, jelasnya.
Tentunya, kata Sultan, hal ini sangat penting bagi agenda riset di bidang energi baru terbarukan, bioteknologi, biomedis, mikro elektronika, hingga riset di bidang nuklir juga program pendidikan internasional lainnya. Pemerintah Tomsk juga memiliki program kompetensi pelatihan di sektor riil yang pesertanya berasal dari berbagai negara termasuk Indonesia.
“Harapannya, ke depan kita bisa mengirimkan lebih banyak anak muda Indonesia di daerah untuk mengembangkan potensi dan kompetensi atau bekerja di Tomsk dan kota-kota lainnya di Rusia”, tegasnya.
Lebih lanjut, mantan wakil gubernur Bengkulu itu mengatakan pihaknya sedang mendorong agar beberapa daerah di Indonesia dapat menjalin kerjasama dengan beberapa negara bagian Rusia. Provinsi Bangka-Belitung misalnya, sedang diusulkan menjadi provinsi kembar Tomsk karena adanya hilirisasi timah karena ditandai sebagai lokasi pengembangan energi nuklir.
“Kota Medan di Sumatera Utara juga tertarik untuk kerjasama pengembangan sister city dengan Tomsk, karena Inalum bermarkas di sana, bagus untuk pengembangan produk aluminium lebih lanjut dengan Tomsk. Tomsk bisa menyediakan teknologi, bahan baku bisa didapat dari Sumatera”, tutupnya.