BANDA ACEH, Komite IV DPD RI menggelar rapat kerja bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, pada Jumat (9/5/2025). Dalam forum tersebut, Senator DPD RI asal Aceh, Darwati A. Gani, menyampaikan sorotan serius terkait kondisi jalan nasional di Tangse, Kabupaten Pidie, yang mengalami kerusakan parah.
“Saya mempertanyakan tentang Rp59 miliar anggaran untuk perbaikan jalan nasional di Tangse yang terkena efisiensi pemerintah pusat,” ujar Darwati, dikutip dari unggahan resminya pada Sabtu (10/5/2025).
Senator Darwati menegaskan bahwa kerusakan jalan disebabkan oleh aktivitas truk berbeban berat yang mengangkut material pembangunan Bendungan Rukoh di Kecamatan Titeu, Pidie. Kondisi ini disebut sangat mengganggu aktivitas harian masyarakat sekitar.
“Rusaknya jalan sangat mengganggu aktivitas warga di sana. Dan Pak Menteri menyampaikan akan menindaklanjutinya,” imbuhnya.
Tak hanya menyoroti perbaikan jalan, Darwati juga mempertanyakan kelanjutan sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) di Aceh. Ia mendorong pemerintah pusat agar lebih serius dalam menyelesaikan dan memastikan kebermanfaatan PSN bagi masyarakat lokal.
Sebagai informasi, pembangunan Bendungan Rukoh, yang merupakan bagian dari PSN, telah rampung dan kini memasuki tahap pemeliharaan. Kunjungan Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti, bersama Dirjen Sumber Daya Air Lilik Retno C, dilakukan pada Sabtu (8/2/2025) untuk meninjau progres lapangan.
Dalam keterangannya, Wamen Diana menyampaikan bahwa bendungan ini memiliki manfaat strategis.
“Bendungan Rukoh sangat diperlukan untuk penyediaan air baku kapasitas 900 liter per detik, dan untuk irigasi seluas 12.194 hektare,” jelasnya.
Bendungan ini juga berfungsi untuk pengendalian banjir seluas 51 hektare, serta mendukung pengembangan energi baru terbarukan, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 137 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 1,22 MW.
“Bendungan Rukoh juga memberikan manfaat bagi DI Baro Raya. Airnya berlimpah, sawah sudah terairi. Harapannya dapat mendukung swasembada pangan,” lanjut Wamen Diana.
Dengan beroperasinya Bendungan Rukoh, Indeks Pertanaman (IP) pun meningkat dari 191 persen menjadi 300 persen, menunjukkan peningkatan signifikan produktivitas pertanian di wilayah tersebut.