Banda Aceh – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Aceh sekaligus Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi dan Debarkasi Aceh 1446 H/2025 M, Drs. H. Azhari, M.Si, mengajak insan pers untuk menghadirkan pemberitaan haji yang menyejukkan dan tidak menimbulkan kepanikan di tengah keluarga jemaah.
Dalam konferensi pers yang digelar di Media Center Haji (MCH) Embarkasi Haji Aceh pada Jumat sore, 16 Mei 2025, Azhari menekankan pentingnya narasi yang santun dalam setiap informasi yang disampaikan kepada publik.
“Berita mengenai kondisi jemaah, termasuk yang sakit atau wafat, tetap bisa disampaikan dengan cara yang bijak agar tidak membuat cemas keluarga di tanah air. Media berperan besar dalam membentuk persepsi publik,” ujar Azhari.
Ia juga menyampaikan bahwa informasi resmi seputar penyelenggaraan ibadah haji dapat diakses melalui satu pintu, yakni Ketua PPIH Embarkasi Aceh. Dalam kesempatan itu, Azhari turut merinci jumlah jemaah haji reguler Aceh tahun ini yang mencapai 4.378 orang, terdiri dari 4.110 jemaah berdasarkan nomor porsi, 219 jemaah prioritas lanjut usia, 36 petugas PHD, dan 13 dari KBIHU. Terdapat pula tambahan 24 jemaah dari mutasi provinsi lain.
“Total jemaah dan petugas yang akan diberangkatkan dari Embarkasi Aceh mencapai 4.447 orang. Saat ini, sebanyak 4.439 visa sudah terbit, sementara 8 lainnya sedang dalam proses pembatalan dan penggantian,” jelasnya.
Ia turut menginformasikan bahwa jemaah tertua berusia 100 tahun bernama Muhammad Dahlan dari Aceh Tengah, sedangkan yang termuda berusia 18 tahun, Muhammad Walis Salikin dari Nagan Raya.
Kloter pertama dijadwalkan masuk asrama pada Sabtu, 17 Mei 2025 pukul 08.00 WIB, yang diisi oleh 393 jemaah asal Banda Aceh beserta petugas kloter dan PHD.
Sementara itu, Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Drs. H. Arijal, M.Si, menjelaskan bahwa aktivitas jemaah di dalam asrama akan berlangsung di area yang telah disesuaikan, mengingat beberapa gedung masih dalam proses pembangunan.
“Kloter 12 yang berjumlah 124 jemaah akan diberangkatkan melalui Embarkasi Medan (KNO), dan dijadwalkan masuk asrama pada 29 Mei mendatang,” ungkap Arijal yang juga menjabat Sekretaris PPIH BTJ.
Setibanya di asrama, jemaah akan langsung mendapatkan pelayanan terpadu mulai dari konsumsi, distribusi dokumen, labelisasi koper, hingga pembagian kamar. Pemeriksaan kesehatan akan dilakukan di Aula Jeddah dengan memprioritaskan lansia dan jemaah risiko tinggi.
Setelah menjalani serangkaian kegiatan seperti pengarahan, bimbingan manasik, pemeriksaan dokumen, dan pelepasan resmi yang dijadwalkan dihadiri oleh Gubernur atau Wakil Gubernur Aceh, jemaah akan beristirahat sebelum diberangkatkan ke bandara pada dini hari pukul 02.00 WIB, Ahad (18 Mei). Pesawat dijadwalkan lepas landas dari Bandara Sultan Iskandar Muda pukul 07.25 WIB.
“Seluruh bus yang digunakan untuk mengangkut jemaah menuju bandara telah dilengkapi fasilitas toilet,” tambah Arijal.
Ia juga mengingatkan bahwa karena terbatasnya area dalam asrama, jumlah kendaraan akan dibatasi. Para petugas haji akan dilengkapi dengan rompi atau tanda pengenal khusus untuk memudahkan identifikasi.
Konferensi pers turut dihadiri oleh sejumlah pihak terkait seperti GM Garuda Indonesia Nano Setiawan, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dr. Ziad Batubara, Kepala UPT Asrama Haji Irsyadi, serta perwakilan Imigrasi.
Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab, termasuk penjelasan terkait dokumen keberangkatan, ketentuan barang bawaan, serta informasi penggantian jemaah cadangan. Menjawab pertanyaan wartawan, Azhari juga menjelaskan bahwa biaya hidup (living cost) sebesar 750 riyal Arab Saudi akan dikembalikan kepada jemaah sebagai bekal selama berada di Tanah Suci.