Beranda News Jadi Ikon Baru Pidie, Tugu Aneuk Mulieng Senilai Rp 8,7 Miliar Diresmikan

Jadi Ikon Baru Pidie, Tugu Aneuk Mulieng Senilai Rp 8,7 Miliar Diresmikan

PIDIE- Tugu Aneuk Mulieng yang kini berdiri megah di Kota Sigli, resmi diresmikan pada Kamis (2/1/2025). Peresmian ini dilakukan oleh Penjabat (Pj) Bupati Pidie, Samsul Azhar, bersama dengan jajaran Forkopimda Pidie. Hadir dalam acara tersebut Ketua DPRK Pidie, Anwar Sastra Putra, Kajari Pidie, Suhendra SH, Kapolres Pidie AKBP Jaka Mulyana, Wakil Ketua Mahkamah Syari’ah Sigli, Hasanuddin, Perwakilan Bank Aceh, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Pidie, Tgk Muhammad Ismi, serta para kepala SKPK dan camat se-Kabupaten Pidie.

Tugu Aneuk Mulieng, yang kini menjadi simbol penting dalam sejarah peradaban Pidie, dibangun dengan anggaran sekitar Rp8,7 miliar. Pembangunan tugu ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam melestarikan dan mengangkat identitas budaya Pidie. Dengan diresmikannya tugu ini, masyarakat Pidie diingatkan akan perjalanan sejarah yang kaya akan nilai budaya dan warisan yang sangat berharga.

Dalam sambutannya, Pj Bupati Pidie Samsul Azhar mengungkapkan kebanggaannya atas hadirnya Tugu Aneuk Mulieng, yang mewakili Kabupaten Pidie sebagai penghasil biji meulinjo terbaik, baik di Indonesia maupun dunia. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Bank Aceh yang telah memberikan dukungan penuh dalam pembangunan tugu ini, serta kepada semua pihak yang terlibat dalam mewujudkan ikon Kabupaten Pidie ini.

“Dengan filosofi yang unik dalam pembangunannya, tugu ini tidak hanya menjadi simbol kebanggaan, tetapi juga sebagai motivasi bagi generasi muda untuk terus menjaga dan melestarikan pohon meulinjo yang telah menjadi ciri khas daerah kita,” ujar Samsul Azhar.

Tugu Aneuk Mulieng, yang dilengkapi dengan taman dan air mancur, diharapkan dapat menjadi lebih dari sekadar simbol. Diharapkan, tugu ini juga dapat menginspirasi para petani Pidie untuk mempertahankan dan meningkatkan produktivitas biji meulinjo serta emping, yang telah menjadi makanan khas Pidie. Meskipun pembangunan tugu ini sempat menimbulkan pro-kontra di kalangan masyarakat, kini tugu tersebut telah berdiri dengan kokoh dan viral di media sosial, menarik perhatian banyak orang. Kehadirannya memberikan pesan kuat tentang pentingnya melestarikan warisan budaya dan kekayaan alam Pidie.

BACA JUGA  Respon Keputusan PT Nol Persen, Sultan: Calon Presiden Independen Perlu Diwacanakan

Proyek pembangunan tugu ini sempat terhenti sementara pada tahun 2023, namun semangat untuk menyelesaikan pembangunan terus berlanjut, hingga akhirnya tugu ini diresmikan pada awal tahun 2025. Momen peresmian ini menandai kebangkitan dan kebanggaan masyarakat Pidie terhadap identitas serta kekayaan alam mereka, khususnya dalam hal produksi biji meulinjo dan emping.

Tugu Aneuk Mulieng terdiri dari 23 biji meulinjo dengan ukuran yang lebih ramping. Setiap biji melambangkan jumlah kecamatan di Kabupaten Pidie, yang berjumlah 23. Desain tugu ini penuh makna, mencerminkan perjalanan panjang sejarah dan kebudayaan masyarakat Pidie di setiap kecamatan, serta kontribusi masing-masing terhadap kekayaan alam dan tradisi daerah.

Seperti diketahui, pembangunan tugu ini dilakukan dalam beberapa tahap. Proyek tahap awal menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) Pidie tahun 2022, dengan anggaran sebesar Rp6,8 miliar. Pembangunan dilanjutkan pada tahun 2024 dengan dana tambahan mencapai Rp1,9 miliar. Proyek ini juga mendapat dukungan dari Bank Aceh Syariah Sigli, yang menjadi sponsor utama dalam pembangunan tugu ini.

Dengan kehadiran tugu yang viral di media sosial, diharapkan proyek ini tidak hanya berdampak pada kebanggaan lokal, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan ekonomi dan kesadaran budaya di Kabupaten Pidie.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini