Banda Aceh – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Aceh, Drs. H. Azhari, M.Si., mengajak media massa untuk menyajikan pemberitaan yang sejuk dan menenangkan terkait pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Ajakan ini disampaikan di tengah dinamika menjelang keberangkatan jamaah haji embarkasi Aceh tahun 1446 H/2025 M, di mana tercatat sebanyak 18 orang calon jamaah menunda keberangkatannya ke Tanah Suci.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat (16/5/2025), Azhari menjelaskan bahwa penundaan tersebut disebabkan oleh beragam alasan, terutama menyangkut kondisi kesehatan dan masalah keluarga yang muncul secara tiba-tiba.
“Ada yang sudah melunasi biaya dan visanya pun telah terbit, namun tiba-tiba jatuh sakit. Bahkan, ada pula jamaah yang memilih tidak berangkat karena pasangannya sakit, sehingga memutuskan untuk menunda bersama,” ungkap Azhari.
Meski demikian, Kemenag Aceh tetap menjamin kelancaran proses keberangkatan. Azhari menegaskan bahwa kuota jamaah akan tetap diisi melalui calon jamaah cadangan yang telah dipersiapkan. Saat ini, terdapat sekitar 130 orang dalam daftar cadangan yang sudah melunasi biaya haji dan siap diberangkatkan sewaktu-waktu.
“Jamaah cadangan harus selalu siaga, karena perubahan bisa terjadi mendadak. Bila ada penundaan, kami segera menggantinya agar tidak ada kursi yang kosong,” jelasnya.
Lebih lanjut, Azhari menepis anggapan bahwa faktor ekonomi menjadi penyebab utama penundaan keberangkatan. “Hanya sedikit yang menunda karena belum mampu melunasi. Sebagian besar justru sudah melunasi, bahkan visanya sudah ada, namun karena alasan pribadi, mereka memilih menunda,” ujarnya.
Kemenag Aceh juga menegaskan komitmennya untuk memastikan semua proses pemberangkatan jamaah berjalan sesuai dengan prosedur, termasuk pengisian kekosongan akibat penundaan.
Di akhir keterangannya, Azhari mengajak media untuk berperan aktif dalam menciptakan suasana kondusif dengan menyajikan pemberitaan yang informatif, menyejukkan, dan tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, terutama menjelang keberangkatan jamaah ke Tanah Suci.