Beranda Daerah Haji Uma Dorong Mubadala Energy Lakukan Pengolahan Gas Alam di Aceh Demi...

Haji Uma Dorong Mubadala Energy Lakukan Pengolahan Gas Alam di Aceh Demi Kemakmuran Rakyat

RUANGWARTA | LHOKSEUMAWE – Perusahaan energi asal Uni Emirat Arab, Mubadala Energy, diharapkan segera memulai operasi eksplorasi proyek gas alam di Wilayah Kerja (WK) South Andaman, yang berlokasi sekitar 100 kilometer dari lepas pantai utara Pulau Sumatera.

Harapan tersebut disampaikan oleh Anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman atau yang akrab disapa Haji Uma, pada Rabu (16/4/2025).

Menurut Haji Uma, beberapa hari lalu ia melakukan pertemuan dan diskusi dengan Rektor Universitas Malikussaleh (Unimal), Prof. Dr. Herman Fitra, ASEAN Eng, mengenai rencana investasi Mubadala Energy di Aceh.

“Salah satu hal yang mengemuka dalam diskusi tersebut adalah besarnya harapan masyarakat Aceh, sebagaimana disampaikan Prof. Herman, agar Mubadala Energy dapat segera beroperasi. Ini dinilai dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, apalagi saat ini Aceh dalam kondisi aman dan kondusif untuk investasi,” ujar Haji Uma.

Google search engine

Sebagai informasi, Mubadala Energy telah melakukan kegiatan eksplorasi migas di WK South Andaman. Pada Maret 2024, perusahaan tersebut bersama SKK Migas berhasil memulai pengeboran sumur eksplorasi kedua, Tangkulo-1, yang terletak sekitar 166 kilometer timur laut Banda Aceh dan 67 kilometer utara Lhokseumawe. Diharapkan, proses eksploitasi dapat segera dilanjutkan.

“Tentu kita mendorong agar Mubadala Energy segera memasuki tahapan eksploitasi. Ini juga merupakan harapan seluruh masyarakat Aceh, agar kehadiran industri migas benar-benar memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan ekonomi daerah,” tegasnya.

Haji Uma menambahkan, berdasarkan hasil pemetaan sosial (social mapping) yang dilakukan Unimal beberapa tahun lalu, masyarakat di wilayah pesisir sekitar Blok Andaman menyatakan dukungan terhadap proyek ini. Namun, ia mengingatkan agar pengalaman pahit masa lalu, seperti yang terjadi pada proyek Arun LNG, tidak terulang.

BACA JUGA  im Om Bus - Syech Fadhil Lapor Dugaan Kecurangan TSM di Aceh Utara Ke Panwaslih, Tolak Hasil Pilkada dan Tuntut PSU

“Dulu masyarakat tidak merasakan manfaat langsung dari keberadaan Arun. Kita tidak ingin kejadian serupa terjadi kembali,” ungkapnya.

Senator tiga periode ini juga menegaskan bahwa investasi migas, termasuk di Blok Andaman yang dikelola Mubadala Energy sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), harus memberi dampak nyata bagi masyarakat Aceh. Ia menyebut banyak menerima aspirasi dari masyarakat dan kepala daerah terkait hal ini.

“Aceh tidak boleh hanya menjadi penonton. Investasi sebesar ini harus bisa meningkatkan kesejahteraan dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat setempat,” tegas Haji Uma.

Menutup pernyataannya, Haji Uma turut menyoroti pentingnya agar proses pengolahan gas tidak dilakukan langsung di laut, karena akan mengurangi kontrol daerah terhadap sumber daya tersebut.

“Jika pengolahan dilakukan di laut dan langsung dikapalkan, maka kontrol daerah terhadap sumber daya akan hilang. Oleh karena itu, kita akan dorong agar proses pengolahan (destilasi) dilakukan di daratan Aceh. Lhokseumawe, misalnya, memiliki infrastruktur warisan dari masa proyek Arun yang masih bisa dimanfaatkan,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini