Beranda Daerah Gubernur Mualem Sambut Rencana Produksi Film Aceh-Ottoman, Siap Beri Dukungan Penuh

Gubernur Mualem Sambut Rencana Produksi Film Aceh-Ottoman, Siap Beri Dukungan Penuh

Ruangwarta.com | Banda Aceh – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf yang akrab disapa Mualem, menyambut hangat rencana produksi film kolaborasi antara Indonesia dan Turki yang akan mengangkat kisah bersejarah hubungan erat antara Kesultanan Aceh dan Kekaisaran Ottoman. Gubernur menyatakan kesiapan penuh Pemerintah Aceh untuk mendukung proyek ini secara menyeluruh.

Pernyataan dukungan tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh, Akkar Arafat, menanggapi inisiatif Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, yang mengusulkan pembuatan film sejarah ini dalam kunjungannya ke Ankara, Turki.

“Bapak Gubernur menyambut antusias rencana besar ini. Pemerintah Aceh siap mendukung sepenuhnya, termasuk mengikutsertakan tim terbaik untuk melakukan kajian sejarah yang mendalam tentang hubungan Aceh dan Ottoman. Kami ingin film ini berdiri di atas fondasi fakta sejarah, bukan sekadar fiksi, agar bisa menjadi warisan pengetahuan bagi generasi yang akan datang,” ujar Akkar di Banda Aceh, Minggu (13/4/2025).

Menurut Akkar, proyek film ini dipandang sebagai lebih dari sekadar kolaborasi kebudayaan; ini adalah momentum penting untuk menghidupkan kembali kejayaan peradaban Aceh di mata dunia.

Google search engine

“Kesultanan Aceh pernah memainkan peran strategis dalam sejarah Islam, terutama melalui hubungan diplomatik dan militer yang erat dengan Kekaisaran Ottoman. Fakta ini layak diangkat sebagai sumber kebanggaan tidak hanya bagi masyarakat Aceh, tapi juga bangsa Indonesia secara keseluruhan,” tambahnya.

Pemerintah Aceh pun berkomitmen memberikan akses penuh terhadap situs-situs bersejarah, manuskrip kuno, serta melibatkan para sejarawan dan budayawan lokal agar kisah yang dihadirkan benar-benar otentik.

“Film ini kami harapkan tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga tuntunan—sebuah media edukasi sejarah yang dapat membangkitkan kesadaran generasi muda akan warisan leluhur mereka,” tegas Akkar.

BACA JUGA  Terpilih 9 Penyuluh Agama Islam Award Aceh 2025

Gubernur Mualem juga menyampaikan apresiasinya kepada Menteri Fadli Zon atas inisiatif mulianya dalam mempererat hubungan budaya Indonesia dan Turki melalui karya sejarah yang berakar kuat pada masa lalu.

“Inisiatif Bapak Fadli Zon adalah bukti nyata perhatian pemerintah pusat terhadap kekayaan sejarah dan budaya Aceh. Ini menjadi dorongan semangat bagi kami di daerah untuk terus melestarikan dan mempromosikan warisan yang kami miliki,” lanjutnya.

Disbudpar Aceh Siap Bergerak dan Berkontribusi Aktif

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal, menyatakan kesiapan penuh pihaknya dalam mendukung segala proses produksi film tersebut.

“Disbudpar Aceh siap bergerak sesuai arahan Bapak Gubernur Muzakir Manaf. Kami akan berkontribusi aktif dalam penyediaan data sejarah, pelibatan tokoh budaya, hingga fasilitasi lokasi-lokasi bersejarah yang relevan,” ujarnya.

Almuniza menegaskan bahwa film ini bukan hanya akan mengangkat nama Aceh di tingkat internasional, tetapi juga menjadi sarana pendidikan sejarah yang kuat untuk generasi muda.

“Kita ingin dunia tahu bahwa Aceh pernah menjadi pusat penting dalam jaringan peradaban Islam global. Ini momentum besar, dan kami siap mendukung secara maksimal,” tuturnya penuh semangat.

Ia menambahkan, Pemerintah Aceh berharap proyek ini menjadi bentuk sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta memperkuat hubungan diplomatik dan budaya antara Indonesia dan Turki yang telah terjalin sejak abad ke-16.

Sebelumnya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam kunjungannya ke Ankara pada Rabu (9/4/2025) mengungkapkan rencana produksi film sejarah bersama dengan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki, Yang Mulia Mehmet Nuri Ersoy.

“Dalam kesempatan ini, saya menyampaikan komitmen Kementerian Kebudayaan RI untuk mempererat hubungan sejarah dan budaya kedua negara melalui berbagai inisiatif seperti produksi film bersama tentang Kekaisaran Ottoman dan Kesultanan Aceh, pameran lukisan bersama, serta pembangunan rumah budaya Indonesia di Turki,” tulis Fadli Zon melalui akun X resminya.

BACA JUGA  Polresta Banda Aceh Amankan Dua Juru Parkir Liar dan Remaja Bawa Tuak

Ia juga mengungkapkan sejumlah bukti sejarah interaksi erat kedua kerajaan, seperti penemuan koin emas di Gampong Pande yang memuat nama Sultan Aceh Alaudin Riayat Syah Al-Kahar dan Sultan Ottoman Suleiman I, serta ratusan koin dari Dinasti Umayyah dan Abbasiyah di situs Bukit Bongal, Sumatera Utara. Tak hanya itu, makam tokoh Ottoman seperti Muthalib Ghazi bin Mustafa Ghazi di Gampong Bitai, Banda Aceh, turut memperkuat bukti sejarah yang akan menjadi landasan film tersebut. []

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini