Jakarta– Baru-baru ini, sebuah akun Instagram dengan nama abdullahputeh.Official beredar dan mengaku sebagai Abdullah Puteh, mantan Gubernur Aceh dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Periode 2019-2024. Akun tersebut diduga terlibat dalam berbagai modus penipuan yang memanfaatkan nama besar Abdullah Puteh.
Melalui staf khususnya, Abdullah Puteh menegaskan bahwa akun yang mengatasnamakan dirinya itu adalah akun palsu dan bukan miliknya. “Saya ingin menegaskan bahwa akun @abdullahputeh.Official yang beredar di Instagram adalah akun palsu. Saya tidak memiliki akun Instagram dengan nama tersebut, dan semua akun selain @ir.abdullahputeh adalah hoaks,” ujar Abdullah Puteh melalui staf khususnya.
Ia menjelaskan bahwa @ir.abdullahputeh adalah satu-satunya akun Instagram resmi yang dikelola oleh timnya, yang terverifikasi dan resmi. Ia menegaskan bahwa selain akun tersebut, semua akun yang mengatasnamakan dirinya adalah HOAX dan berpotensi melakukan penipuan.
Akun abdullahputeh.Official yang beredar diketahui sering menghubungi masyarakat dengan berbagai modus penipuan. Di antaranya adalah meminta uang atau menawarkan kerja sama yang tidak pernah ada. Beberapa pihak yang telah berinteraksi dengan akun tersebut melaporkan bahwa mereka diminta mentransfer sejumlah uang dengan alasan yang tidak jelas.
Abdullah Puteh menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menggunakan media sosial untuk meminta uang atau melakukan transaksi keuangan. “Saya tidak pernah meminta uang atau terlibat dalam hal-hal yang berkaitan dengan bisnis melalui media sosial. Jika ada yang menghubungi dengan klaim seperti itu, itu sudah pasti penipuan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Abdullah Puteh mengungkapkan bahwa penipuan yang dilakukan melalui akun palsu ini telah meresahkan banyak pihak, terutama para pengikut yang sebelumnya mempercayai akun tersebut sebagai miliknya.
Abdullah Puteh juga mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan memeriksa keaslian informasi yang diterima, terutama dari akun-akun yang tidak terverifikasi. “Saya berharap masyarakat bisa lebih cermat dalam menggunakan media sosial dan selalu memeriksa kebenaran informasi yang diterima, agar tidak terjebak dalam penipuan,” ujar Abdullah Puteh.