Banda Aceh | Almuniza Kamal resmi menjabat sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh setelah dilantik oleh Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA, di Anjong Mon Mata, Pendopo Gubernur Aceh, Kamis (12/12/2024). Setelah dilantik, Almuniza menyatakan bahwa salah satu prioritas utamanya adalah membenahi pelayanan publik, seperti kebersihan dan penyediaan air bersih. Ia juga berkomitmen untuk mempertahankan serta melanjutkan program-program positif yang telah dibangun oleh pimpinan sebelumnya.
“Kita ingin memastikan anggaran 2024 dapat berjalan dengan baik, terutama karena ini adalah akhir tahun. Penyusunan laporan dan realisasinya harus dilakukan semaksimal mungkin. Tentu, saya akan terus berkoordinasi dengan penjabat sebelumnya agar estafet kepemimpinan ini berjalan sesuai amanah yang diberikan oleh Pak Gubernur,” katanya.
Almuniza Kamal menyadari bahwa masa jabatannya terbilang singkat, namun ia bertekad untuk melakukan segala hal secara positif demi melayani masyarakat Banda Aceh. Ia juga berkomitmen untuk melanjutkan program-program yang telah dilaksanakan oleh penjabat sebelumnya dan berjanji untuk meningkatkan serta memperindah Kota Banda Aceh agar lebih maksimal dalam memajukan kota ini.
Menurut Almuniza, Banda Aceh merupakan “etalase” atau wajah utama bagi Provinsi Aceh. Oleh karena itu, pelayanan publik dan kebijakan yang diterapkan di Banda Aceh harus mencerminkan kualitas terbaik. “Karena ini adalah etalase, representatif pelayanan apa pun yang diterapkan di Banda Aceh menjadi tolak ukur untuk Aceh secara keseluruhan,” ungkapnya.
Sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza melihat sektor pariwisata sebagai sektor unggulan yang dapat dikembangkan di Kota Banda Aceh. “Tentu kami ingin memberikan semangat baru serta apresiasi kepada pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang selama ini telah berjuang. Kami berharap jumlah wisatawan terus bertambah,” ujarnya.
Almuniza juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan destinasi wisata di Banda Aceh, seperti museum, PLTD Apung, dan tempat wisata lainnya. “Kebersihan adalah hal yang harus kita perhatikan, karena itu sangat berpengaruh terhadap daya tarik wisatawan,” tambahnya.
Terkait dengan penerapan syariat Islam, Almuniza menegaskan bahwa hal tersebut akan terus dilaksanakan sesuai dengan amanat Undang-Undang Keistimewaan Aceh. Ia mengakui bahwa penerapan syariat Islam di Banda Aceh selama ini berjalan dengan baik, namun masih ada beberapa aspek yang perlu diperkuat. “Selama ini, penerapan syariat Islam di Kota Banda Aceh sudah baik, meski perlu ada penekanan pada beberapa sisi untuk mendisiplinkan masyarakat agar menjalankan hukum sesuai dengan syariat Islam,” pungkasnya. [*]
